Waktu hari ini

Image Hosting by PictureTrail.com

Panorama Lembah Grenggeng

Indahnya alam pedesaan, sesekali angin menghembus lembut, riak air, gemerisik daun bagaimana kini...

Image Hosting by PictureTrail.com

Panorama Lembah Grenggeng

Biarkan kami menikmati sisa hembusan angin gunung, dinginnya kabut pagi...

Image Hosting by PictureTrail.com

Panorama Lembah Grenggeng

Biarkan kami menghirup aroma asap jerami yang dibakar petani, aroma lumpur sawah desa kami, canda riang anak-anak kami..

Image Hosting by PictureTrail.com

Panorama Lembah Grenggeng

Biarkan peluh keringat dan terik matahari menghiasi telanjang punggung kuat para petani

Image Hosting by PictureTrail.com

Panorama Lembah Grenggeng

Biarkan semangat keceriaan ini hingga nanti...

Berani Kaya

peluang usaha

Selasa, Maret 30, 2010

Catatan Senin Sore

Aku pacu laju sepeda motorku lumayan kencang, hingga tak lama kemudian aku berhenti di sebuah pertigaan lampu merah daerah wero. Sesekali aku melihat count down trafict light sedang menghitung mundur dari 48, 47, 46, dan seterusnya. Tiba-tiba aku dikagetkan oleh pengendara lain yang melaju kencang disela-sela antara motorku dan kendaraan roda empat disampingku, belum berhenti denyut jantung ini bergetar aku pun menggumam "dasar manusia!" bukankah lampu merah ini dipasang diperuntukkan untuk kita agar lalu-lintas di kota ini lebih baik?. Namun namanya saja manusia, ada saja alasannya : sedang buru-burulah, mumpung tidak ada polisilah, mumpung jalan sedang tidak ramailah, dan alasan lainnya yang senada. Hingga suatu ketika saya mendapat cerita dari tetangga saya, yang sudah melaksanakan aturan ketertiban lalu-lintas dengan baik. Kejadian ini dia alami ya di tempat dimana saya sedang berhenti kali ini. Beliau berhenti di barisan paling depan, tidak berapa lama ada kendaraan di belakangnya nubruk semaunya, hingga pengendara tersebut tersungkur ke jalan. Ini bukti bahwa kita selaku pengguna jalan raya harus "Right Thing" bukan riting yang diidentikkan dengan tanda atau lampu sign suatu kendaraan. Itu artinya bahwa kita harus berpikir positif dan baik-baiklah dalam mengantisipasi segala sesuatu yang akan dilakukan oleh orang lain. Seperti contoh kejadian tetanggaku tadi, mungkin pengendara yang nubruk dari belakang memiliki asumsi bahwa pengendara yang tepat di depannya akan jalan terus kendati lampu merah sedang menyala, ternyata pengendara yang di depannya tadi berhenti. Akhirnya insiden pun tidak dapat dihindari, belum lagi sering kali saya jumpai masyarakat pengendara sepeda motor khususnya remaja tidak mengenakan keamanan (Helm pelindung). Karena mungkin mereka beranggapan helm yang mereka kenakan tersebut hanya sebagai suatu kelengkapan pengendara belaka, atau hanya sekedar untuk menghadapi polisi yang sedang bertugas di jalan raya sehingga apabila terdapat razia mereka tidak akan ditilang. Ini salah! sungguh ironi apabila ada orang lain yang mau mengingatkan kita akan keselamatan jiwa kita!!. Helm yang digunakan pun seharusnya helm standard dimaksudkan apabila terjadi sebuah insiden di jalan yang memungkinkan terjadinya benturan keras tepat di kepala, maka helm tersebut dapat meminimalis tingkat resiko retaknya tulang kepala. Percuma apabila kita sudah pakai helm, namun helm tersebut tidak bertali, atau tidak ada pelindung kepalanya (sterofoam), atau berbahan helm yang tidak berkualitas, tidak nyaman, sehingga dapat juga mengganggu pengendara itu sendiri. Cobalah kita sedikit renungkan, jika sering saya jumpai ada sebuah insident di jalan, lalu tak berapa lama kemudian polisi datang ke tempat kejadian perkara, lantas biasanya polisi menanyakan dengan kalimat yang sering kita dengar " Slamat Sore/ Siang/ Pagi/ dilanjutkan Lihat surat-suratnya Pak/ Bu/ Mas/ Mba/ dsb". Anda dalam sebuah insiden "mohon maaf" kaki atau tangan kita yang patah, kita masih dapat mendengar kata-kata yang keluar dari mulut pak polisi. Namun kalo kepala kita yang patah/ retak/ gagar otak? bagaimana? Na'udzubillah....yang datang mungkin bukan pak polisi, siapa tahu malaikat.Wah mengerikan ya? maka dari itu baik-baiklah kita berkendara di jalan raya, dengan memperhatikan segala tingkat resiko dan kecelakaan yang mungkin dapat kita alami, pergunakan perlengkapan keamanan secara maksimal, minimal memenuhi standar. Jangan sia-siakan keselamatan kita, hanya karena kita lalai atau melupakan sesuatu yang sebenarnya sangat berharga ini!.

Senin, Maret 29, 2010

Ujian Nasional SMP

Hari ini senin tanggal 29 Maret 2010, Propinsi Jawa Tengah menyelenggarakan Ujian Nasional secara serempak Tingkat SMP dan MTs, pelaksanaan ujian dimulai pukul 08.00 WIB hingga 10.00 WIB. Pengawasan Ujian dilakukan dengan sistim silang, dan dipantau oleh Tim Independent. Walaupun pelaksanaan ujian baru dimulai pukul 08.00 WIB namun bagi para pengawas biasanya datang lebih awal sesuai dengan aturan yang sudah ditentukan yaitu minimal 45 menit sebelum pelaksanaan ujian dimulai. Bahkan tidak sedikit dari para pengawas datang ke tempat mereka mengawasi pukul 06.30 WIB. Mengingat karena mereka adalah bukan guru/ tenaga kependidikan pada sekolah yang akan diawasinya. Sekaligus sambil mengenal atau mempelajari aturan main yang dilaksanakan pada sekolah-sekolah penyelenggara Ujian. Kendati aturan-aturan kepengawasan sudah disosialisasikan oleh penyelenggara ujian tingkat kabupaten, masih di pecah-pecah lagi kedalam Sub-sub rayon pada wilayah-wilayah penyelenggara ujian di daerah. Hal ini mungkin dikandung maksud agar upaya pemerintah pusat dalam hal ini pemerintah propinsi dapat memberikan informasi secara merata dan berkesinambungan. Sehingga pada saat pelaksanaan ujian nanti, para penyelenggara ujian tingkat sekolah beserta seluruh tim pengawasan tidak mengalami kendala terkait masalah teknis atau petunjuk pada saat mereka melakukan pengawasan pada sekolah yang notabene bukan sekolah asal para pengawas tersebut. Guru-guru yang terdapat di salah satu sekolah (SMP/ MTs) di sebar ke beberapa sekolah lain untuk ikut serta membantu mengawasi pelaksanaan ujian kali ini, sama dengan tahun-tahun sebelumnya. Pemerintah rupanya sedang berupaya bagaimana caranya, agar pelaksanaan ujian sekolah benar-benar jujur, adil, dan murni tanpa ada kebocoran atau tindak kecurangan yang lain. Para pengawaspun bekerja dengan sangat hati-hati, mencermati setiap siswa peserta ujian dan membimbing mereka pada saat mereka mengisi identitas seperti nama, nomor test, kode soal, nama sekolah dan sebagainya. Hal ini dimaksudkan agar hasil pekerjaan mereka dapat benar-benar tidak keliru. Tetapi bukan membantu mereka memberikan jawaban!, dengan upaya pemerintah memberikan Tipe Soal yang berbeda, diharapakan antara siswa yang satu dengan yang lain tidak saling bekerja sama, disamping desain tempat duduk mereka juga diatur sedemikian rupa hingga mereka betul-betul tidak dapat bekerja sama dengan depan, belakang samping kiri dan kanan. Belum selesai begitus saja, para pengawas bertugas salah satunya adalah memasukkan hasil pekerjaan mereka/ lembar jawab ujian kedalam amplop besar disertai berita acara dan absensi para peserta ujian, kemudian disegel menggunakan segel yang telah disediakan oleh pemerintah, penyegelan lembar jawabpun dilakukan diruang pelaksanaan ujian. Semoga Ujian Nasional kali ini dapat memberikan hasil yang maksimal untuk mereka, merupakan kebanggaan tersendiri bagi kami dan para siswa tentunya apabila pada saat pengumuman nanti para siswa dinyatakan lulus, mengingat sangat ketatnya aturan yang telah dibuat ini. Semoga Ujian Kali ini dapat meluluskan semua para anak didik kami....amin. Khususnya para siswa SMP/MTs se-Kabupaten Kebumen dan para siswa SMP/MTs seluruh Tanah Air...Amin

Sabtu, Maret 27, 2010

Musim Panen

Suhu udara di kampung kami saat ini terasa begitu panas, namun bagi para petani kampung kami hal ini sangat disyukuri mengingat mereka semua baru saja selesai memanen padi mereka di sawah. Aroma lumpur, asap dari pembakaran jerami, hiruk pikuk masyarakat yang bekerja di sawah-sawah jadi pemandangan kampung kami tatkala musim panen tiba. Para pekerja bergegas dari pagi setelah subuh mereka berbondong-bondong mengais rejeki dengan cara bekerja kepada mereka yang memiliki sawah, upah yang mereka dapatkan sebenarnya belum sebanding dengan peluh dan hentakan tangan-tangan mereka yang kekar dalam memisahkan butiran padai dari batang-batang jerami, sesekali mereka beranjak mengambil seteguk air putih yang sudah disiapkan di ujung petak sawah di balik tumpukan jerami, sambil menyiapkan tembakau dan meraciknya hingga jadi sebatang rokok, lalu disulutnya sambil menunggu lelah sedikit reda. Ketika semua telah selesai tubuh kekar mereka masih dimanfaatkan untuk mengangkut beban yang berat dari karung-karung yang penuh terisi hasil mereka memanen ke tempat penampungan di sepanjang jalan menuju kampung kami. Sesampainya di rumah pemilik sawah mereka lantas menimbangnya,kemudian membagi hasil panen untuk upah mereka sesuai dengan upah berupa padi dengan jumlah yang biasa diterapkan di kampung kami...
Semakin banyak pekerja yang bekerja dalam memanen pada sebuah sawah..maka semakin sedikit hasil yang mereka dapatkan. Namun mereka cukup senang dan masih berupaya untuk dapat ikut bekerja memanen sawah milik yang lain pada esok harinya. Sungguh rasa syukur mereka benar-benar tercermin dan berbias layak sinar mentari yang terik menyengat punggung dan jiwa mereka. Disatu sisi lain teriknya mentari sangat didambakan oleh kebanyakan masyarakat pemilik hasil panen...tanpa terkecuali, karena dikampung kami metode mengeringkan padi masih benar-benar alami hanya bermodalkan terik sinar matahari dari pagi hingga sore hari. Merka menjemur padi hasil panen mereka di sepanjang jalan desa atau lahan-lahan kosong di sekitar tempat tinggal mereka. Pada musim panen seperti ini hampir dikatakan tidak ada lagi tempat kosong yang tidak dimanfaatkan untuk menjemur padi, dan mereka tidak khawatir akan hilangnya hasil panen mereka, terbukti sebagian besar masyarakat meninggalkan begitu saja padi yang sedang dijemurnya di tempatnya mereka menjemur hingga berhari-hari sampai padi tersebut benar-benar kering. Mereka hanya mengemas jemuran padi mereka dengan cara menggulung dari lembaran-lembaran alas untuk menjemur sekeder untuk mengantisipasi datangnya hujan pada sore harinya. Di pagi hari ketika cuaca terlihat cerah dan matahari sudah mulai menampakkan sinarnya mereka segera membuka kembali gulungan-gulungan padi tersebut untuk kembali diurai dan dibolak-balik sesekali hingga sinar mentari tidak tampak lagi. Kegiatan ini berulang hingga padi mereka benar-benar kering. Sungguh pekerjaan yang tidak mudah, rasa gatal dari debu butir-butir padi yang berterbangan, panas teriknya mentari tidak mereka hiraukan. Dengan harapan semoga siang itu sinar mentari tetap bertahan hingga sore hari.

Rabu, Maret 24, 2010

Persiapan Ujian Nasional

Hari ini bahkan satu minggu sebelumnya, kami dan seluruh siswa merasa khawatir sehubungan akan segera diselenggarakannya Ujian Nasional Tahun Pelajaran 2009/2010. SMP Negeri 1 Gombong adalah salah satu sekolah favorit di kota ini. Persiapan untuk menghadapi ujian sudah jauh-jauh hari dilalui, dari berbagai macam cara sudah ditempuhnya. Dari pemadatan jam pelajaran untuk mata pelajaran tertentu, hingga les-les yang diselenggarakan di luar jam pelajaranpun sudah ditempuh. Kami semua berharap semoga pada pelaksanaan Ujian Nasional kali ini siswa-siswi kami dapat mengikutinya dengan baik. Dan kami berdoa semoga pada akhirnya nanti pengumuman dari pemerintah menyebutkan bahwa siswa-siswi kami lulus 100 persen...amin. Kendatipun usaha kami sudah maksimal, pemantapan kepada siswapun sudah kami tempuh, namun semua itu tidak akan berarti apa-apa tanpa adanya bantuan serta bimbingan terlebih perhatian orang tua siswa. Rupanya perhatian dari lingkup keluarga untuk saat-saat ini memang benar-benar sangat dibutuhkan, agar psikologis ketenangan belajar mereka semakin nyaman dan mantap serta siap dalam menghadapi Ujian nanti. Semoga harapan kita semua dapat didengar oleh Allah Yang Maha Kuasa, karena tanpa kuasa Nya pula mustahil akan dapat terwujud...mari kita berdoa nak...agar kalian semua lulus dengan prestasi yang kalian kehendaki masing-masing Bapak Ibu Guru tetap bersamamu...amin

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More